
[Bayi & Balita]
Ery Irawan
  Apakah Benar bayi terlalu banyak asupan serat itu justru bisa bikin sembelit karena kerja pencernaan terlalu berat?
lalu apakah benar kalau lemak itubisa membatu sembelitnya bayi?
Terimakasih
 
11:27 23/01/2018
Lini Anisfatus Sholihah, S.Gz., M.Sc. ahligizi
 
Selamat sore Mas Ery. Terimakasih sudah bertanya di ahligizi.id.
Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa bayi usia 0-6 bulan makanan terbaiknya adalah ASI saja, sehingga belum perlu diberikan makanan padat (salah satunya serat). Pada masa ini, sebaiknya bayi hanya diberikan makanan cair (liquid food) saja. Jika bayi mengalami konstipasi pada fase ini, yaitu ditandai dengan frekuensi buang air besar (BAB) bayi kurang dari bisanya dan konsistensinya keras, ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebabnya. Misalnya pemberian susu formula pada bayi dapat ditengarai sebagai salah satu penyebab.
Setelah bayi berusia 6 bulan, maka ASI saja sudah tidak mencukupi kebutihan bayi sehingga perlu diberikan makanan pendamping. Fase ini biasa disebut dengan fase solid dimana saluran cerna bayi pun mulai beradaptasi dengan jenis makanannya. Selain itu, makanan solid juga membutuhkan waktu cerna yang lebih lama sehingga Anda akan menemukan bayi lebih sedikit BAB dibandingkan pada fase liquid. Jika Anda menemukan bayi yang mengalami BAB dengan frekuensi jarang, konsistensi keras, dan bayi tampak kesulitan atau kesakitan saat sebenarnya serat adalah teman yang baik untuk mengatasi hal tersebut. Menurut penelitian, mengganti makanan berserat rendah dengan makanan tinggi serat dapat mengurangi konstipasi pada bayi. Misalnya makanan seperti pisang, nasi, dapat diganti dengan buah pir, sayuran, oat. Tentu saja asupan serat harian yang dikonsumsi bayi usia lebih dari 4-6 tahun hanya sebesar 5-10 gram/hari.
Penyebab lain konstipasi pada bayi selain peralihan dari makanan liquid ke solid, asupan makanan rendah serat, ada konsumsi lemak tinggi dan juga karena penyakit. Untuk lebih memastikan penyebab utama konstipasi pada bayi Anda, Anda bisa langsung memeriksakannya kepada tim dokter atau ahli gizi terdekat Anda.
Semoga bermanfaat
Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa bayi usia 0-6 bulan makanan terbaiknya adalah ASI saja, sehingga belum perlu diberikan makanan padat (salah satunya serat). Pada masa ini, sebaiknya bayi hanya diberikan makanan cair (liquid food) saja. Jika bayi mengalami konstipasi pada fase ini, yaitu ditandai dengan frekuensi buang air besar (BAB) bayi kurang dari bisanya dan konsistensinya keras, ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebabnya. Misalnya pemberian susu formula pada bayi dapat ditengarai sebagai salah satu penyebab.
Setelah bayi berusia 6 bulan, maka ASI saja sudah tidak mencukupi kebutihan bayi sehingga perlu diberikan makanan pendamping. Fase ini biasa disebut dengan fase solid dimana saluran cerna bayi pun mulai beradaptasi dengan jenis makanannya. Selain itu, makanan solid juga membutuhkan waktu cerna yang lebih lama sehingga Anda akan menemukan bayi lebih sedikit BAB dibandingkan pada fase liquid. Jika Anda menemukan bayi yang mengalami BAB dengan frekuensi jarang, konsistensi keras, dan bayi tampak kesulitan atau kesakitan saat sebenarnya serat adalah teman yang baik untuk mengatasi hal tersebut. Menurut penelitian, mengganti makanan berserat rendah dengan makanan tinggi serat dapat mengurangi konstipasi pada bayi. Misalnya makanan seperti pisang, nasi, dapat diganti dengan buah pir, sayuran, oat. Tentu saja asupan serat harian yang dikonsumsi bayi usia lebih dari 4-6 tahun hanya sebesar 5-10 gram/hari.
Penyebab lain konstipasi pada bayi selain peralihan dari makanan liquid ke solid, asupan makanan rendah serat, ada konsumsi lemak tinggi dan juga karena penyakit. Untuk lebih memastikan penyebab utama konstipasi pada bayi Anda, Anda bisa langsung memeriksakannya kepada tim dokter atau ahli gizi terdekat Anda.
Semoga bermanfaat
 
17:49 26/01/2018